Ayatullah al-Uzham Jawadi Amuli dalam kelas Dars Akhlak yang diasuhnya menyampaikan pentingnya mempelajari, mengkaji dan memahami pesan-pesan dalam Alquran. Ia menyebut Alquran sebagai kitab yang berat namun tidak sulit, demikian pula mudah namun tidak boleh digampangkan. Untuk mendukung pendapatnya, Ayatullah Jawadi Amili menukil riwayat dari Imam Jawad as yang berkata, "Jangan satu orangpun dari kalian mengatakan mempelajari Alquran bagiku sulit dan jangan pula berkata aku tidak mampu."
Berikut penjelasan lebih lengkap penulis Tafsir Al-Qur'an at-Tasnim tersebut:
"Sampai kepada kita hadis dari Rasulullah saw. yang berkata Allah swt. menciptakan alam semesta layaknya membentangkan sebuah tikar yang kemudian diatasnya secara satu per satu diletakkan langit dan planet-planet termasuk bumi, kemudian menciptakan kitab petunjuk yang kemudian diberikan kepada Anbiyah as khususnya kepada Nabi Muhammad saw. Kemudian dari kitab tersebut yaitu Alquran, Taurat, Injil, Zabur dan Mushaf Ibrahim kita dapat mengenali alam semesta serta mengenali yang menciptakan itu semua. Lebih lanjut, Nabi Muhammad saw. beserta Aimmah a.s. memberikan penafsiran dari Alquran agar kita dapat lebih mudah memahaminya. Sebagaimana firman Allah swt."وَ أَنْزَلْنا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ" (Qs. An-Nahl: 44)."
"Dengan penafsiran Alquran yang sampai kekita, kita dapat lebih mudah mempelajari dan memahami Alquran. Sehingga tidak dibenarkan seorangpun dari kita akan berkata, bahwa Alquran baginya sesuatu yang sulit untuk dipahami. Alquran adalah tali penghubung antara kita dengan lautan ilmu Allah yang Maha Luas."
"Allah swt. menjelaskan bahwa Alquran memiliki dua kekhususan, yaitu berat dan penuh dengan pelajaran. Sebagaimana dalam firmanNya, إِنَّا سَنُلْقي عَلَيْكَ قَوْلاً ثَقيلاً (Qs. Al-Muzammil: 5) artinya, "Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat". Tsaqila artinya berat, bukan sulit. Ini menunjukkan Alquran mengandung materi yang serius dan tidak bisa digampangkan. Demikian pula firman Allah swt. pada ayat yang lain, "لَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ" (Qs. al-Qamar: 17, 22, 32 dan 40), yang menjelaskan Alquran dimudahkan untuk dipahami dan dipelajari. Ini menunjukkan Alquran itu memang berat tapi tidak sulit, dan mudah namun bukan untuk digampangkan."
"Dengan mengenal sifat-sifat Alquran ini, kita dapat mengakrabinya, dan tidak memiliki rasa pesimis sejak awal, bahwa Alquran itu sulit untuk dipelajari dan hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang memiliki tingkat keintelektualan yang tinggi. Untuk itulah Imam Jawad as mengingatkan, ""Jangan satu orangpun dari kalian mengatakan mempelajari Alquran bagiku sulit dan jangan pula berkata aku tidak mampu."